Haloha berlanjut dari artikel sebelumnya petualangan ke Geopark Ciletuh, akhirnya kami tiba di hotel kami di Kawasan Pelabuhan Ratu. Hotel kami ini adalah salah satu hotel yang cocok untuk wisata staycation dengan akses ke pantai pelabuhan ratu langsung. Sebelum kita bahas hotel, kita bahas dulu sekilas tentang Pelabuhan Ratunya
Pelabuhan Ratu, Ibukota Lama Sukabumi
Tempat Wisata Pelabuhan Ratu Sukabumi Pelabuhan Perikanan Nusantara Pasar Pelabuhan Ratu Pelabuhan Ratu sebagai daerah penghasil ikan
Kawasan Pelabuhan Ratu adalah sebuah kecamatan di sukabumi dan masuk kawasan geopark Ciletuh yang mana dulunya adalah pusat ibukota sukabumi. Oleh karena itu suasana pelabuhan ratu ini ramai dengan pasar dan sudah berkembang maju dibandingkan kecamatan-kecamatan lainnya. Sebagai pintu gerbang perekonomian sukabumi, pelabuhan ratu ini memiliki bibir pantai yang luas / teluk pelabuhan ratu. Disebut pelabuhan ratu, karena memang merupakan pelabuhan kapal ikan dan Ratu karena mengacu Nyi Roro Kidul Ratu pantai selatan hehehe.
Keunggulan menginap di pelabuhan Ratu adalah berburu seafood segar. Anda bisa meluangkan waktu di malam hari berkunjung ke restoran-restoran di sepanjang jalan utama menghadap pantai. Ikan-ikannya segar dan dijamin lezat, karena langsung datang dari pelabuhan.
Hotel Grand Inna Samudra Beach
Akhirnya kami tiba di hotel kami, hotel legendaris Grand Inna Samudra Beach. Hotel ini adalah hotel bintang 4 tua yang berdiri sejak tahun 1962 , dan diarsiteki oleh Presiden Pertama kita Alm Soekarno. Samudera Beach Hotel dibangun diatas lahan seluas kurang lebih 60 Hektar termasuk lahan untuk pembuatan lahan Golf seluas 35 Hektar, tinggi bangunan 32 Meter panjang 100 meter lebar 13 Meter, letak bangunannya memanjang dari timur ke barat bertulang beton dan menghadap Samudera Hindia.
Sejarah Kamar 308 Nyi Roro Kidul

Di hotel ini adalah legendanya yang masih hidup dan dilestarikan terus sampai sekarang yaitu keberadaan kamar khusus yang dipersembahkan untuk Nyi Roro Kidul, Ratu Penguasa Pantai Selatan Jawa. Konon saat pembangunan hotel ini dari tahun 1962-1965 sering ada kejadian-kejadian aneh. Untuk meredam kejadian tersebut, akhirnya menurut petunjuk salah satu karyawan hotel yang punya keahlian paranormal diberikanlah kamar no 308 ini dan didandani serba hijau dan tidak disewakan untuk umum.
Hanya Alm. Ir. Soekarno pada masa itu yang konon sering menginap di kamar itu untuk bersemedi dan berdoa. Sekarang ini kamar ini ternyata dapat dikunjungi oleh orang awam sebagai tempat wisata dan ada yang juga datang untuk bersemedi. Nah anda bisa meminta ke resepsionis bila penasaran ingin masuk kesana hehehe.
Check In dan Istirahat, Pantai Pelabuhan Ratu Malam hari

tentunya istri saya tidak tertarik untuk mengunjungi kamar tersebut. kami hanya fokus untuk segera check-in dan istirahat karena sudah mau magrib. Sayangnya karena sesuatu hal, kami yang tadinya pesan 2 kamar deluxe, malah diganti dengan Deluxe Suite :(. Yang memang sih kamarnya naik kelas ke ukuran 2xlipat, namun dapatnya 1 aja. Walau begitu pas kami masuk kamarnya, ya memang ukuran suitenya benar-benar besar sekali, bahkan punya dua teras atas yang menghadap langsung ke pantai. Viewnya sih keren.
Demikianlah hari kedua kami ini. Setelah istirahat dan mandi, kami bergegas mencari restoran lokal untuk menikmati seafood segar pelabuhan ratu. Nah Bagi yang berminat menginap di sini, klik di sini saja, dapatkan diskon promo dan harga terbaik dari Grand Inna Samudra Beach.
Bangun Pagi di Pantai Pelabuhan Ratu

Waktu menunjukkan pukul 6 pagi, saya bangun dan pergi keluar balkon kamar dan mendapati pemandangan pantai selatan Jawa. Oh ya btw deru ombaknya kencang banget loh sepanjang malam. Jadi kita tidur sambil ditemani deru ombak…seru deh pokoknya.
Nah pagi ini kami akan berenang di kolam renang hotel yang menghadap pantai langsung. Namun sebelumnya kami sarapan dulu di restoran hotel. Dari balkon restoran di lantai-2 pemandangan tidak kalah cantiknya. Kayaknya justru spot foto instagrammablenya malah dapat di sini ya.
Kolam Renang Hotel Grand Inna Samudra Beach
Kolam renang menghadap pantai – grand inna samudra beach pelabuhan ratu sukabumi
Setelah selesai sarapan, kami bersiap-siap menuju kolam renang. Pemandangan kolam renang dengan payung-payung besar yang menghadap pantai keren banget. Serasa di Bali, ya tapi ini versi sundanese hehe dan tidak jauh dari Jakarta. Suasana pantai tanggal 2 januari ini tidak terlalu ramai, kami bisa berenang bebas dan menikmati kolam renangnya. Si koko juga senang bermain di kolam.
I Love GISBH
Naik Kuda di tepi pantai pelabuhan Ratu
Selain berenang, kami juga menemukan atraksi pemimjaman kuda untuk berkuda di tepi pantai. Kudanya bagus dan gagah. Papa jadi ikutan gagah ya. Biaya sekali naik kuda sekitar 30-50ribu rupiah saja. Lumayan untuk iseng-iseng, ternyata mengendarai kuda itu susah-susah gampang ya. Penuh dengan hentakan selama jalan, seperti kena polisi tidur melulu hehe.
naik kuda di pantai pelabuhan ratu naik kuda di pantai pelabuhan ratu naik kuda di pantai pelabuhan ratu
Setelah puas berenang kami pun kembali ke kamar hotel, untuk bersiap-siap check-out dan pulang ke Jakarta. Tapi ingat ya, masih ada satu tempat lagi yang kemarin tidak sempat dikunjungi karena sudah gelap yaitu Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa. Simak
berenang bersama keluarga di kolam renang Grand inna samudra beach Koko selesai berenang yee.. Grand inna samudra beach Koko selesai berenang yee.. Grand inna samudra beach indahnya kolam renang di grand inna samudra beach hotel
Setelah kemas-kemas, saya dan istri menyempatkan diri foto selfie terakhir kali di balkon kamar hotel, dengan latar kolam renang dan pantai. Bagus banget cocok untuk foto postingan di instagram hehehe. Simak nih foto siapa tahu jadi ide untuk foto rekan-rekan pas nginap di sini.
foto couple di grand inna samudra beach pelabuhan ratu sukabumi foto instagram samudra beach hotel bapaknya juga berfoto gak mau kalah – grand inna samudra beach
Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa, Sukabumi
Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa di Daerah Loji tepatnya Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jawa Barat, merupakan tempat ibadah yang unik. Tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah, vihara ini menjadi distinasi yang menarik bagi wisatawan. Letaknya yang diatas bukit, menjadikan vihara ini memiliki pemandangan laut yang indah dan eksotis. disadur dari indonesiakaya.com
Vihara ini lebih dikenal dengan nama Kuil Dewi Kwan Im atau Wihara Loji, lit. Bodhisatwa Kwan Im Laut Selatan) adalah tempat ibadah Buddhisme Thailand yang jaraknya sekitar delapan kilometer dari pusat kota Sukabumi. Keunikan wihara ini adalah lokasinya yang berada di perbukitan serta langsung menghadap ke laut (Pantai Loji). Untuk sampai ke tingkatan paling atas bangunan wihara, pengunjung harus mendaki sekitar 500 anak tangga. Lumayan loh mendaki lagi hehe.
Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa pelabuhan ratu sukabumi jawa barat
Sejarah singkat Vihara Loji Sukabumi
Konon Vihara ini dibangun oleh warga thailand loh, bukan orang indonesia. Namanya dikenal dengan sebutan Mama Airin. Nah ceritanya dia bermimpi dapat wangsit bahwa dirinya harus membangun vihara yang berada di pesisir laut. Dia percaya bahwa kuil yang nampak dalam mimpinya pernah dibangun, tepatnya pada zaman dinasti Qing. Namun vihara ini hilang seiring berjalannya waktu.
Usaha pun dimulai dengan mencari tanah kosong untuk membangun kuil. Pencarian dimulai dari Thailand, hingga masuk ke Indonesia. Daerah Kidul dan Malang pun sempat menjadi target namun hasil yang didapatkan nihil. Hingga akhirnya Mama Airin mendapat kabar bahwa ada sebidang tanah yang terletak di Daerah Pelabuhan Ratu.
Hati Mama Airin merasa senang karena letak tanah ini sangat mirip dengan apa yang terlihat dalam mimpinya. Akhirnya Vihara dibangun hingga selesai pada 8 Agustus 2000.
Tiba di lokasi Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa
500 anak tangga Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa pelabuhan ratu sukabumi jawa barat 500 anak tangga Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa pelabuhan ratu sukabumi jawa barat 500 anak tangga Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa pelabuhan ratu sukabumi jawa barat
Jarak dari hotel kami ke sini sekitar 20km dan memakan waktu kira-kira 30 menit. Sesampai disana lokasi sudah ramai dengan parkiran motor dan mobil serta warung-warung kecil. Posisinya persis di pinggir jalan. Jadi tidak sulit untuk mencarinya. Gerbang Vihara yang penuh dengan ukiran patung ular-ular naga emas di kanan kiri tangga langsung terlihat di jalan.
karena kondisi yang mendaki 500 anak tangga, kalau membawa orang tua sebaiknya benar-benar dituntun, kalau tidak sanggup jangan dipaksakan, karena bener deh cape naiknya ke atas. Apalagi saya bawa bayi 1.5tahun, mau gak mau harus saya gendong hati-hati sampai ke atas.

Begitu sampai ke atas, pemandangannya memang benar-benar keren. Sebagai vihara yang menghadap laut, Vihara ini tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat buddha, namun sudah menjadi tempat wisata umum untuk semua orang. Recommended deh, wajib mampir ke sini kalau ke pelabuhan ratu/geopark ciletuh.
foto di depan patung ular naga yang melilit kolam di Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa sukabumi pemandangan di Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa sukabumi pemandangan di Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa sukabumi
Pemandangan Lapangan Altar Utama sembahyangan Vihara sangat indah dengan latar pantai selatan jawa di kejauhan. Di Altar Utama ada banyak sekali patung-patung dari Agama Buddha, ada Sun Go Kong juga dan dengan Patung Dewi Kwan Im sebagai Patung Utama. Dan ternyata juga ada Altar khusus Nyi Roro Kidul loh!!
Uniknya di sini kami menemukan Altar Bunda Maria milik agama khatolik. kenapa ya? hehehe. Mungkin untuk menghormati pengunjung atau wisatawan dari agama khatolik kali ya. Mungkin banyak yang mampir ke sini.

Selain itu juga ada area altar lain yang posisinya persis menghadap laut. Ini sepertinya tempat meletakkan dupa dan bersembahyang ke arah laut. Mungkin untuk Dewi Laut? Atau Nyi Roro Kidul? entahlah hehe. Yang jelas pemandangannya keren banget. Namun karena siang hari, suasana panas banget karena mendapatkan sinar matahari langsung tanpa halangan apapun. Dan angin lautnya kencang banget.
Oke Guys. Selesai sudah sesi perjalanan kita hari ini. Setelah puas berfoto, kami turun kembali. dan ditengah-tengah anak tangga ada bangunan tempat istirahat dimana ada yang menjual es kelapa muda. Karena panas banget dan capek, kami singgah sebentar sebelum siap-siap melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta. SAMPAI JUMPA KEMBALI DI TRIP BERIKUTNYA!!!
