
Kali ini saya mendapatkan kesempatan business trip ke Medan, dalam rangka presentasi di sebuah event. Karena ini pertama kalinya ke Medan, saya tidak ingin menyia-yiakan momen ini dengan mengambil extend 2 hari setelah event, untuk menjelajahi kota Medan. Kebetulan juga saya memiliki keluarga di Medan dari pihak Mama saya. Sehingga saya juga memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan mereka. Setelah menunaikan tugas presentasi, saya memulai petualangan singkat saya dengan mengunjungi salah satu tempat wisata yang ada di tengah kota Medan, yakni Rumah Tjong A Fie yang berada di Jalan Ahmad Yani, Kesawan.
JALAN KESAWAN – Tempat wisata di Medan
Kebetulan saya selepas tugas dinas, pindah ke hotel di area Jalan Kesawan ini. Memang area ini dikenal sebagai pusat kota tua, dan kawasan Pecinan (tionghoa). Kawasan ini banyak dipenuhi bangunan-bangunan bersejarah dan Jalan Ahmad Yani ini konon merupakan jalan tertua di Medan.
SEJARAH RUMAH TJONG A FIE – Tempat Wisata di Medan

Rumah Tjong A Fie ini adalah Rumah peninggalan dari salah seorang Tokoh Besar pendiri Kota Medan. Beliau adalah peranakan tionghoa yang merantau dari Guangdong, daratan China ke Medan pada tahun 1875.
Prasasti di rumah Tjong A Fie Medan Tjong A Fie Mansion Wisata Medan
Beliau kemudian dalam perjalanan karirnya berhasil menjadi seorang pengusaha perkebunan, bankir dan kapitan . Pada tahun 1911, Tjong A Fie diangkat sebagai “Kapitan Tionghoa” (Majoor der Chineezen) untuk memimpin komunitas Tionghoa di Medan, menggantikan kakaknya, Tjong Yong Hian. Sebagai pemimpin masyarakat Tionghoa,
TJong A Fie dikenal sebagai orang kaya yang sangat dermawan, beliau banyak membantu pembangunan di kota medan yang saat itu dinamakan Deli Tua. Beliau menyumbangkan menara lonceng untuk Gedung Balai Kota Medan yang lama, pembangunan Istana Maimoon, Gereja Uskup Agung Sugiopranoto, Kuil Buddha di Brayan, kuil Hindu untuk warga India, Batavia Bank, Deli Bank, serta mendirikan Rumah Sakit Tionghoa pertama di Medan bernama Tjie On Jie Jan.
Beliau juga bahkan berperan serta dalam mendirikan tempat ibadah yakni Masjid Raya Al-Mashum dan Masjid Gang Bengkok serta ikut merayakan hari-hari besar keagamaan bersama mereka. Kepeduliannya terhadap berbagai etnis dan agama yang berbeda-beda membuat beliau dicintai oleh segenap masyarakat kota Medan. Hingga pada waktu beliau wafat, acara pemakamannya dihadiri oleh ribuan orang dari medan dan luar medan.
FOTO-FOTO RUMAH TJONG A FIE – Tempat Wisata di Medan
Sekarang Rumah Tjong A Fie menjadi museum budaya dengan unsur-unsur akulturasi budaya Melayu Tionghoa Belanda dan menjadi saksi sejarah perjalanan kota Medan. Rumah ini dibuka untuk umum pada 18 Juni 2009 untuk memperingati ulang tahun Tjong A Fie yang ke-150. Di rumah ini, pengunjung bisa mengetahui sejarah kehidupan Tjong A Fie lewat foto-foto, lukisan serta perabotan rumah peninggalan masa itu.
a. Ruang Tamu Rumah Tjong A Fie
b. Kamar Tidur
Ranjang di Rumah Tjong A Fie Kesawan Medan Kamar tidur di Rumah Tjong A Fie
c. Dapur

d. Teras belakang Rumah Tjong A Fie
e. Teras lainnya
f. Ruang pertemuan di lantai 2 – Rumah Tjong A Fie




f. Ruang Membaca
g. Ruangan Ibadah/Doa, tapi tertutup, tidak untuk umum.
h. Taman & pelataran halaman
PENUTUP
Demikian perjalanan singkat saya disini. Kemudian di malam harinya saya diajak sepupu saya untuk menghadiri festival bazaar lokal dengan tajuk Ardentic 2.0.
Saya juga menikmati kuliner2 khas medan. Informasi kuliner khas medan antara lain chinesefood Asen dan di travelingyuk.com. Jangan lupa juga mencoba durian ucok medan ya. Nah berkeliling kota Medan biar lebih santai, gunakan caktor (becak motor) seperti saya di bawah ini hehe.
caktor becak motor kota medan caktor becak motor kota medan
Demikian hari pertama extend saya di medan, besok rencananya saya akan jalan-jalan dengan sepupu saya yang lain sedikit agak ke pinggiran kota mengunjungi satu tempat wisata rohani khatolik.

2 comments
[…] dan merasakan suasana pecinan pusat kota. Dan karena tinggal di hotel inilah, saya tinggal jalan kaki ke Tjong A Fie Mansion […]
Rindu kota Medan