Good Morning Seoul!! Hari ini officially hari kedua kami di sini. Bila kemarin kami baru tiba dan jalan2 di Insadong dan Myeongdong. Sekarang pagi ini kami berencana trip ke Nami Island yang tersohor itu. Pulau Nami ini terkenal karena menjadi tempat shooting dalam Drama Korea : Winter Sonata (겨울연가) yang adalah seri kedua dari drama serial Endless Love produksi KBS. Serial ini diproduksi Maret 2002 di Korea Selatan. Serial Drama ini sangat populer di Indonesia dan boleh dibilang menjadi cikal bakal demam korean wave alias hallyu di Indonesia.
Nami atau yang dalam bahasa Korea disebut Namiseom berjarak sekitar 54 km atau 1.5 jam waktu tempuh darat dengan bus dari ibu kota Seoul. Pulau Nami ini kemudian menjadi salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi bila berlibur ke Seoul, Korea.
Kata Nami sendiri berasal dari nama jenderal yang dimakamkan di pulau ini, yaitu jenderal Nami. Jenderal Nami merupakan tokoh pahlawan terkenal dalam sejarah Korea (1441-1468).
Cara ke Nami Island
Bagaimana caranya ke sana? Nah ada beberapa cara ke sana dari pusat kota seoul, antara naik taxi, bus ataupun MRT. Tujuannya adalah Gapyeong Wharf (Pelabuhan), karena kita harus menumpang kapal ferry khusus menyeberang ke Pulau Nami.
- TAXI. ya dengan taxi bisa ke mana aja. Tapi gak recommendedlah. harga taxi di Seoul lumayan mahal. Dengan jarak sampai 54KM, gak kebayang bisa habis berapa won haha.
- Rental Mobil Pribadi. Kalo sekeluarga ramai-ramai boleh menjadi alternatif, paket rental mobil dari klook ini sudah lengkap dengan supir yang berbahasa inggris dan paham rute tur.
- Bus Shuttle Nami Island. Nah ada banyak pilihan bus shuttle direct dari pusat kota Seoul ke Gapyeong Wharf/Nami Island. Bahkan ada yang dipaketkan sekaligus dengan Tiket masuk ke Nami Island (Penyeberangan ferry). Anda bisa memesan secara online.
- Kalau yang di klook.com berangkatnya dari Myeongdong
- Ada 2 waktu keberangkatan yaitu jam 7.30 pagi atau jam 10 pagi.
- Harganya pasti lebih murah bila membeli voucher dari klook.com ketimbang beli di tempat/halte di Insadong (Tapgol Park), atau Myeongdong (Shinsegae duty free).
- Untuk pulang pun ada 2 waktu keberangkatan yaitu jam 5 atau 6 sore.
- Keunggulannya,gak ribet, langsung berangkat, tanpa transit, pulang kembali ke seoul sebelum gelap. Kelemahannya kurang flexible dari segi waktu, anda gak bisa telat untuk berangkat dan tidak bisa mampir ke tempat wisata lainnya di gapyeong.
- Paket hemat dengan mandiri naik transportasi umum (MRT/Subway + KTX + bus lokal). Nah karena kami jiwanya petualang kami pilih memanfaatkan transportasi umum lokal. Namun memang rumit karena harus transit2 dan harus perhatikan schedule2 kapan bus terakhir berangkat. Namun anda bisa mengatur bebas kapan anda berangkat dan bisa mampir2 ke tempat lain. Caranya simak di bawah ya nanti ya.
- One Day Trip ke Nami Island (Plus objek wisata lainnya seperti Petite France dan Garden of Morning Calm). Banyak penyelenggara paket one day trip di Seoul. Harga lebih hemat karena ikut rombongan ramai, gak perlu pusing dengan transportasi, tiket masuk dan harus kemana-mana, semua sudah ada yang memandu. Boleh jadi alternatif bagi gak mau ribet. banyak pilihan yang terbaik ada di klook.com di bawah ini :
Berangkat Kesiangan
Tadinya rencana awal kami berangkat jam 8.30 pagi, karena estimasi waktu 2jam untuk sampai ke gapyeong MRT station kira-kira 10.30 dan pukul 11 makan siang di sana, jam 12 sudah jalan-jalan di Nami.
Tapiiiii, apa daya, emak-emak rempong, kami bangun kesiangan dan berangkat dari hotel sekitar jam 10an haha. Tiba di stasiun MRT terdekat dari hotel kami yakni stasiun Anguk. Sebelum berangkat, berfoto dulu di Insadong…

Sekilas info : Menginap di Hotel Aventree Insadong/Jongno

Keunggulan menginap di hotel ini adalah hotel ini dijadikan sebagai halte pertama transit bus ke bandara incheon di Insadong/Jongno. Sehingga anda bisa pulang langsung dari Hotel Aventree ke Bandara nantinya.
Okey, sampai di Stasiun Anguk, rute kami harus ke Gapyeong Stasion. Jadi bagi anda yang menginap di mana saja di pusat kota seoul, perhatikan peta MRT/Subway Seoul. Anda bisa download di visitkorea.
Seperti saya misalnya, dari Anguk, saya menggunakan kereta line orange, transit di Stasiun Oksu, kemudian transit ambil kereta line hijau tosca muda ke stasiun Cheongnyangni. Transit lagi ambil kereta line hijau tosca ke stasiun Gapyeong.

Mungkin ada yang penasaran kenapa gak transit dengan line biru searah dongdaemun ke stasiun sangbong? Ya karena waktu itu aplikasi seoul subway kami menunjukkan alternatif transit di Oksu lebih cepat sampai. Entahlah. Haha, well lewat mana aja sama, yang penting tujuannya bagaimana sampai ke jalur line hijau tosca ya.
HATI2 MEMBACA RUTE SUBWAY/MRT KOREA!


Dalam menggunakan subway atau MRT, saat transit, sekalipun anda sudah di line dengan warna yang benar, tetapi harus perhatikan ke mana arahnya. 1 Line akan selalu punya 2 opsi arah. Jadi kalau tidak hati-hati, anda malah bisa mengambil arah yang berlawanan dengan tujuan anda. Misalkan di contoh di atas itu ada petunjuk transfer sama-sama untuk line hijau tosca tapi untuk 2 arah yang berbeda. Satu ke Yongsan-Munsan dan satunya ke Cheongnyangni-Yongmun. Nah ambilnya yang mana?
Haha. Biasanya arah rute MRT itu ditandai dengan nama titik stasiun terakhirnya. Untuk Jalur hijau tosca muda memiliki 2 titik terakhir, satunya Munsan ke arah timur dan satunya Jipyeong di barat. Yongmun adalah nama stasiun sebelum Jipyeong. Jadi ambillah rute tersebut.
Nah hal yang tricky juga, bila membaca tulisan di korea itu dari kanan ke kiri. ingat ya. bukan sebaliknya.

Contoh di atas foto saat transit di Mangu, tadinya saya kira itu dari Yongmun ke Yangpyeong ke Mangu donk. Berarti ini ke arah timur ke Munsan. Jadi saya antri di arah sebaliknya. Eh setelah saya amati2 yang jalur sebelah (foto plangnya gak saya foto), kok nama2 stasiunnya makin ngaco. Barulah saya sadar itu kebalikannya justru dibaca dari Mangu ke Yangpyeong ke Yongmun, jadi saya balik berdiri di sana. haha. Karena lucunya di sini gak ditulis donk titik stasiun terakhir sebagai petunjuknya. Jadinya kita sulit menerka ini arahnya yg kemana.


Oh ya, pas transit di sini, ada termometer di dinding lorong hehe, iseng2 liat ternyata suhunya 15C, dan karena lapar, istri saya iseng belanja kue2 mini di lorong transit. harganya agak mahal juganya sekantong kecil, ujung2nya jadi 4000 won. waduh ngemil iseng aja 60ribu haha. (Rate waktu itu 1won = 12,5-12,85 rupiah)
TIBA DI GAPYEONG STATION

Finally setelah kurang lebih 1.5jam perjalanan kami akhirnya tiba di Gapyeong Stasiun. Suasana stasiun sepi, mgkn karena hari kerja – selasa ya. Kali ini kita akan sambung dengan menggunakan Shuttle Bus Gapyeong City Tour. Nah Shuttle bus ini gak hanya ke Nami Island loh tapi ke beberapa tempat utama yaitu : Gapyeong Terminal, Gapyeong Station, Petite France, Cheongpyeong Terminal, Cheongpyeong Station dan berakhir Garden of Morning Calm.

Harga tiketnya 6000 won per orang. Lumayan mahal sih, tapi tentunya jauh lebih hemat ketimbang menggunakan taxi. Ya, anda bisa langsung ke gapyeong wharf dengan taxi, tapi karena jaraknya dekat sekali, mungkin kira2 3000-4000 won. Kurang efisien jika harus ke tempat2 lain. Kenapa? karena Tiket Bus Shuttle 6000 won ini PP (pulang pergi), dan anda bisa naik turun kemana saja selama hari itu. hemat kan? nah karena tujuan kami ke Nami Island dan Garden of Morning Calm, kami prefer naik bus ini.
naik bus ke Gapyeong wharf-Nami Island dari stasiun Gapyeong tiket bus ke Nami Island dari Stasiun Gapyeong
Perjalanan pendek kurang dari 10 menit, kami sudah tiba di Gapyeong Wharf, namun sebelum membeli tiket dan menyeberang, kami memutuskan makan siang dulu di restoran dakgalbi. Apa itu Dakgalbi? yuk kita lihat.

MAKAN SIANG DAKGALBI

Dakgalbi adalah hidangan berupa potongan daging ayam cincang dengan sayur mayur dan theobokki di atas penggorengan besar. Warnanya akan memerah dan rasanya pedas karena saus fermentasi cabai ala Korea, Gochujang. Uniknya dimasak didepan anda oleh waitressnya. Asal dan sejarahnya makanan ini bisa dibaca juga dari artikel ini


Ada pilihan digoreng (Fried) maupun dipanggang (Grilled) alias barbeque. Oh ya price di atas itu per orang ya hehe. Tadinya kita pikir pesen 1 porsi untuk dishare, karena datangnya porsinya lumayan gede. Anyway ada pilihan porsi kidsnya kan di atas. But, when we pay, ternyata dihitung per orang. Jadi total 24.000 won. Oh ya di sini minumnya yg auto disediain adalah mineral water dingin, dan free flow. kayaknya orang sini rata2 pada minum air putih dingin deh hehe.


Side dishesnya juga beragam. Tapi yang lucu sayurnya uda banyak kol, side dishes juga kol haha. Well, soal rasa…uenaaakk banget. Ini salah satu favorit kami deh, pokoknya recommended sebelum mampir ke Nami, makan siang di sini dulu.
BELI TIKET NAMI ISLAND
Beli tiket penyeberangan kapal ferry ke Nami Island Beli tiket penyeberangan kapal ferry ke Nami Island
Nah, finally kita uda beli tiketnya. Tempat penjualan tiketnya dinamakan kantor imigrasi hehe. Karena seolah2 kita akan masuk ke negara lain (negara khayalan). Oh iya btw kami juga akan release vlognya loh dari awal perjalanan, membeli tiket sampai aktivitas di pulau nami, silahkan ke channel kami ya di yuditika couple goals. Harga Tiketnya 13000 won utk orang dewasa, anak kecil 7000 won dan dinamakan VISA entrance hehe. Informasi lebih detail mengenai harga tiket dan fasilitas lainnya bisa dicek di website officialnya.
Well ini kapal ferri untuk penyeberangannya. Di kapalnya terpasang berbagai bendera dari berbagai negara, bendera Indonesia juga ada loh.


Waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan dengan kapal ferry ini sekitar 15menit. Sebenarnya selain opsi dengan kapal ferry, anda juga memilih opsi yang lebih menantang adrenalin, yaitu bergelantungan di kawat baja alias flying fox menyeberang di atas sungai sampai ke Pulau Nami. Lebih cepat pastinya haha, bisa 5menitan aja. Boleh dicoba buat yang berani dan gak takut ketinggian. Saya sih berani, cuma kan ya bawa bumil, jadi prefer opsi yang moderat aja haha.
TIBA DI PULAU NAMI
Tada…we already arrive here. Ini penampakan Gapuranya.
Pulau Nami ini memiliki nama negara sendiri yaitu Naminara Republic dengan logo bulan sabit. Kenapa Bulan Sabit karena bentuk pulaunya seperti bulan sabit. Luas pulaunya sekitar 462ribu meter persegi, dan diapit sungai.
Mereka juga memiliki bendera sendiri, lagu kebangsaan, mata uang, paspor dan perangko sendiri. Bener2 seolah seperti negara lain hehe. Info lebih lengkapnya.

Nah sebelum berkeliling, kita check dulu di mapnya. Mau ke mana aja nih kita. Karena Pulaunya luas banget dan waktu kami terbatas, karena masih harus spare waktu mengunjungi Garden of the Morning Calm. Target utamanya sih pastinya Winter Sonata Statue.
Apa aja sih yang ada di Nami Island? Ada banyak opsi pemandangan yang menarik. Sebenarnya jauh lebih bagus mengunjungi saat musim semi, karena bunga2 bermekaran, yakni jatuh pada akhir bulan Maret sampai awal Mei. Pendek ya. Sayangnya usia kandungan istri pas trimester kedua akhir adanya di awal maret. Jadi mau gak mau, no option, we cannot wait until spring hiks2..
- Central Korean Pine Tree Lane, Lane lainnya : Walking paths
- Winter Sonata Statue
- Animals attraction, animals
- Baekpungmilwon Maple Garden, bermacam-macam kebun/taman, Parks
- Bermacam kolam/Danau, Ponds
- Restoran, hotel dan playground untuk anak-anak bermain
Nami Island dalam suasana musim gugur foto couple di Nami Island Foto mesra kami di Nami Island
Suasana Nami Island ini masih dalam peralihan dari musim dingin ke musim semi. Sehingga belum banyak dedaunan yang tumbuh di pepohonan. Walau begitu, suasana magis nan romantis khas Nami tetap menyenangkan untuk diminati.
Central Korean Pine Tree Lane – Nami Island
Salah satu spot yang instagramable di Nami Island adalah deretan pepohonan pinusnya. Saat masuk ke area nami island ini, deretan pohon yang pertama kali kita temui adalah pohon pinus Central Korean. Deretan pohon ini juga dihiasi dengan lampu-lampu putih berbentuk balon. Kalau malam hari pemandangannya tentu romantis sekali
Central Korean Pine Tree Lane Central Korean Pine Tree Lane Central Korean Pine Tree Lane Nami Island
Meneruskan perjalanan ke dalam, di kiri kanan, kami banyak menemukan objek-objek foto yang lucu dan menarik, antara lain seperti patung boneka salju yang imut tapi guede banget dengan mewakili ciri khas negara yang berbeda-beda atau ekspresi.
patung boneka salju couple di nami island patung boneka salju couple di nami island Deretan Patung Boneka Salju Ucapan Selamat Datang/Terima Kasih berbagai negara. Ada Indonesia loh
Kemudian juga ada, air terjun mini, restoran, kafe-kafe, playground, dan objek-objek unik yang menarik seperti di bawah ini hehe. Oh ya, ada kebun binatang unik-unik seperti Burung Kalkun (Turkey Bird)
KELILING DENGAN SEPEDA GENJOT ATAU AUTOMATIC
Bila capai berkeliling dengan jalan kaki, anda bisa menyewa sepeda seperti di atas. hehe
RESTORAN DAN KANTOR POS
Lapar? jangan khawatir, di dalam banyak restoran untuk singgah makan ataupun hanya duduk-duduk saja. Selain itu anda bisa menyempatkan diri untuk mampir ke kantor pos-nya Naminara, untuk membeli perangko, ataupun souvenir lainnya.
UCAPAN APA KABAR & SELAMAT DATANG

Kemudian juga ada barisan papan ucapan dari berbagai bahasa dan negara, ‘Terima Kasih’ dari Indonesia, ‘Apa Khabar’ dari Malaysia, kok ada lagi ya ‘Apa Kabar’ ya dengan dasar merah dan biru? Ini negara mana ya hehe??
POSTER WINTER SONATA – Nami Island
Nah tiba di persimpangan jalan, persis di tengahnya ada Poster WInter Sonata yang tersohor itu. Awalnya kami kira itu Statue-nya. Ternyata masih ada lagi setelah itu. Namun banyak turis yang juga menyempatkan diri berfoto di sana. Kami pun juga gak ketinggalan hehe.

Sempatkan diri anda juga ya berfoto bersama pasangan anda di sini. Kami mencoba menyesuaikan gaya kami sesuai dengan posternya hehe. Seperti seolah2 flashback kembali ke adegan film di Winter Sonata itu.
Oke lanjut di sebelahnya kami menemukan spot yang menarik juga untuk berfoto, ada semacam kolam dengan air mengalir dari bambu, sepertinya ini diorama suasana di pedesaan korea ya.
STONE BALANCING DAN LONCENG DOA
Kemudian di sebelahnya lagi ada spot yang menarik yaitu kumpulan batu yang disusun berderet ke atas dengan menjaga keseimbangannya, alias rock stacking atau stone balancing. Kumpulan batu yang berwarna putih itu hanya bisa dilihat ya, gak bisa disentuh hehe.
Ada juga sebuah lonceng besar dengan sebatang kayu yang bisa kita bunyikan. Banyak turis yang bergantian membunyikan lonceng tersebut dan kemudian mengambil sikap doa dengan mengatupkan kedua tangan.
METASEQUOIA LANE – Nami Island
Well perjalanan kita lanjutkan ke arah kanan, dan kita melihat kembali gugusan pohon redwood purba yang sangat tinggi sekali, rupanya ini kalo kita cek di peta adalah Metasequoia Lane yang tersohor. Deretan Pohon di kanan dan kiri jalan yang memanjang ini merupakan salah satu spot foto yang terkenal dari Nami Island. Sayangnya karena kami mengunjungi di musim peralihan dari dingin ke semi. Kondisi pohonnya masih belum rimbun.
Well, dan persis disebelah pohon itu eng ing eng, ketemulah dengan Winter Sonata Statue yang terkenal itu. Nah belum lengkap rasanya kalau belum berfoto di sini. Pas pula kami couple-an kan travelling, jadi kudu wajib pose romantis berdua di sini.
WINTER SONATA STATUE – Nami Island

Kemudian di sebelahnya lagi juga ada danau besar yang cantik untuk berfoto, di sini kit bisa rehat sejenak setelah berjalan kaki, banyak meja dan kursinya yang menghadap danau.
Well, sebenarnya masih banyak yang bisa dijelajahi di Nami Island ini, namun mengingat waktu sudah hampir jam 4 sore, dan kami masih harus kembali ke Gapyeong wharf untuk pergi ke Garden of morning calm. Kami sudahi perjalanan kami di sini, dan kembali ke dermaga penyeberangan. GOOD BYE NAMI ISLAND!!

Sebelum pulang di perjalanan kembali ke dermaga, ketemu patung-patung bayi lucu, hehe, tribute buat para bumil nih kayaknya haha. Ayo Bumil pegang dedek. hehe.
Menginap di Nami Island.
kadang banyak turis juga yang mencoba menginap di Nami Island, menikmati suasana malam di sini. Bagi anda yang ingin melanjutkan dengan bermalam di Nami Island, bisa mencari guest house yang berkualitas dan ramah keluarga di agoda.com
MENGUNJUNGI GARDEN OF THE MORNING CALM
Nah setelah kembali ke dermaga, kami kemudian naik ferry yang sama, dan tiba kembali di Gapyeong Wharf. Dari situ kami kembali menunggu shuttle bus yang sama bersama2 dengan rombongan lainnya di halte perhentian. Kebetulan pada hari itu, yang menunggu semuanya turis dari Indonesia, mana sama2 Jakarta lagi hehe.
Setelah bus datang, kami naik dan istirahat selama perjalanan. Karena waktu dari halte Nami Island ke Garden of The Morning Calm ini cukup lama, yaitu sekitar 1 jam. Nah dalam kondisi tersebut, mendadak istri saya pusing, mual dan kedinginan. Waduh mana gak ada bawa air lagi. Untungnya doi bisa bertahan dengan saya pijit2 tangannya supaya gak dingin dan pusing. Plus berdoa supaya gak sampai muntah di bus. Wah next time saya harus sedia mineral water 1-2botol dan kantong plastik di tas saya nih.
Klook.comAkhirnya tiba di sana, waktu sudah menunjukkan hampir pukul 6 sore. Dan suasana sudah mulai gelap. Hal yang pertama kami cari adalah minuman hangat. Saya bergegas mencari kedai dan memesan minuman hangat seperti teh lemon instant dengan cup. Minuman ini cukup efektif untuk menghangatkan dan menghilangkan rasa mual. Istri saya pun mulai recovery alias agak mendingan.
Well, setelah itu kami membeli tiket masuk. harganya per orang adalah 9500 WON. Untuk mengecek latest update bisa ke website resminya.
Oh sedikit cerita dulu seputar kebun ini. Kenapa ke sini? karena infonya kebun ini adalah salah satu kebun botani terbesar di Korea dan berhasil menarik perhatian sekitar 70.000 wisatawan lokal maupun mancanegara setiap tahunnya. Dan khusus selama musim dingin sampai menjelang musim semi, kebun ini memiliki pemandangan yang unik pada malam hari yaitu pertunjukan lampu hias yang memenuhi seluruh kebun ini. Lucu ya, karena namanya ketenangan pagi hari, tapi malam harinya ternyata juga keren. Karena itu kami mengunjunginya setelah Nami Island dulu.

Wauh!!! Ya begitu melihat keindahan lampur-lampu hias di pepohonan, rasa mual dan capek langsung sirna. Pemandangan lampu hias berwarna warni yang digantung di semua pohon sangat indah dan memanjakan visual kita.
berkunjung ke garden of morning calm malam hari terowongan penuh lampu di garden of morning calm seoul korea
Ada banyak pemandangan yang menarik, salah satunya lorong yang bermandikan cahaya lampu yang indah, namun sebelum kita menghampiri ke sana, ada kursi dengan kupu2 yang menarik hati. Kita foto dulu ya di sana.
garden of morning calm seoul korea foto couple di garden of morning calm seoul
Terus ada spot foto sayap untuk terbang, seolah-olah terbang di tengah malam. See below ya teasernya :

Lanjut ke lorong-nya. wauhh2…Daun-daun raksasa mengelilingi kami :

Suasana festival of light-nya luar biasa. berapa ya jumlah lampunya? haha.
Lanjut ke dalamnya lagi, kali ini ada lorong dengan cahaya lampu pink yang romantis. wauh makin keren deh. cocok untuk photo couple nih. very sweet haha.
Kesempatan untuk babymoon session photo lagi nih. Pegang perut, elus2 si dede bayi :p
babymoon photoshoot di garden of morning calm korea babymoon photoshoot di garden of morning calm korea
Keren kan? ayo ke sini untuk berfoto ria. Ini wisata khusus berfoto2 haha. Lanjut ke dalam lagi masih banyak taman dengan berbagai tema. detailnya bisa check di website resminya.
LIGHTING FESTIVAL
Kebun ini memiliki pemandangan dan aktraksi yang berbeda untuk setiap musim (Kebun 4 musim). Nah memang khusus musim dingin mulai dari bulan Desember sampai akhir Maret baiknya mengunjungi di malam hari karena ada Lighting Festival mulai dari 6pm sampai 9pm (khusus sabtu 11pm). So jangan salah ya. kalau selain musim dingin, pemandangan lighting festival ini tidak ada ya.

Semakin ke dalam, semakin banyak yang dilihat, salah satunya ornamen-ornamen LOVE raksasa dan lain-lainnya. Enjoy foto-fotonya di bawah ini

Terus ada jembatan gantung yang cantik ini. Namun karena panjang dan dari kayu dasarnya, bergoyang2 kalo jalan di atas, Kami hanya numpang foto aja. Kasian Bumil.

Well, waktu sudah cukup larut malam, bumil harus istirahat, karena perjalanan pulang ke pusat kota Seoul masih jauh. kami hanya 1 jam sana di sana, dan bergegas untuk kembali ke halte shuttle bus. GOOD BYE GARDEN OF MORNING CALM

BACK TO CHEONGPYEONG STATION
Well, dengan shuttle bus, kami ke stasiun subway terdekat yakni cheongpyeong Station. Oh ya kami tidak kembali ke Gapyeong Stasion, karena rute bus ke sana terakhir berangkat dari Garden of Morning Calm itu jam 6 sore tadi. Tapi jangan khawatir memang justru untuk kembali ke seoul, yang terdekat adalah dari cheongpyeong station. Kalau balik ke Gapyeong malah makin menjauh (selisih 2 stasiun) di map-nya.

Waktu untuk kembali dari sana ke Insadong memakan waktu 1,5 jam juga. So perhatikan benar2 timeline anda untuk pulang dari sini, jangan kemalaman juga ya. Karena shuttle bus yang berangkat dari sini terakhir jam 7.30 malam, atau kadang diperpanjang sampai jam 8 atau 8.30 malam. Perhatikan benar2 jadwalnya yang tertulis di halte. kalo sampai ketinggalan shuttle bus, kayaknya bakal repot. soalnya pas kami kesana waktu itu. di halte perhentian taxi, gada taxi sama sekali yang standby…waduh repot kan hehe.
Berakhirlah perjalanan hari kedua kami di Seoul – mengunjungi Nami Island dan Garden of Morning Calm. See you soon di artikel hari ketiga kami. Penasaran kan kami akan ke mana? hehe :p
Klook.com
3 comments
[…] Day 02, Nami Island & Garden of Morning Calm […]
[…] kemarin kami pergi ke Nami Island dan Garden of Morning Calm, kini kami akan mengunjungi distrik Gangnam, dan Namsan Tower. Sebelum berangkat kami akan […]
[…] terkini saat anda sedang berada di stasiun. Dengan aplikasi yang sama ini memandu saya untuk berani bepergian ke Nami Island (gapyeong station) tanpa harus mengambil bus travel khusus […]